“Cerita Petani Jagung: Dari Hutang 100 Juta ke Strategi Bebas Finansial”

 Kenapa Sulit Lepas dari Hutang dan Cara Realistis Buat Keluar




Pernah nggak kamu ngerasa susah banget lepas dari hutang? Aku juga pernah ngerasain. Mau bebas dari pinjaman, tapi kebutuhan keluarga tetap jalan. Aku sendiri petani jagung, penghasilan utamanya dari panen yang datangnya musiman. Begitu ada kebutuhan mendadak, akhirnya harus pinjam lagi. Rasanya kayak muter di tempat.


Aku sempat mikir soal pinjol. Kenapa ya pinjol diizinkan dengan bunga yang lebih tinggi dibanding bank? Ternyata alasannya simpel. Pinjol itu bukan bank, mereka cuma platform yang kasih pinjaman cepat tanpa jaminan. Karena risikonya besar, bunganya juga tinggi. Walaupun OJK sudah batasi bunganya, tetap terasa mahal dibanding bunga bank.


Bahaya nggak kalau gagal bayar pinjol? Jawabannya jelas: iya. Bunganya cepat banget numpuk, ada denda tambahan, penagihannya bisa bikin stres, dan nama kita bisa tercatat di sistem OJK, jadi susah pinjam di tempat resmi lain. Kalau pinjolnya ilegal, risikonya lebih parah lagi. Bisa sebar data pribadi, ancaman kasar, bahkan mempermalukan kita.


Terus apa penyebab utama orang susah lepas dari hutang? Ada banyak. Penghasilan nggak seimbang sama pengeluaran, nggak punya dana darurat, kebiasaan konsumtif, nggak catat keuangan, dan pinjaman berbunga tinggi. Kadang juga karena gali lubang tutup lubang. Sebenarnya bukan selalu salah orangnya, situasi ekonomi juga ikut memaksa. Tapi kuncinya tetap sama: catat pengeluaran, tahan belanja yang nggak penting, sisihin dana darurat meski kecil, dan fokus lunasi hutang berbunga paling tinggi dulu.


Aku juga pernah kepikiran, gimana kalau ngutang buat beli saham. Bagus nggak? Ternyata risikonya gede banget. Saham bisa naik turun, sedangkan bunga pinjaman pasti jalan terus. Kalau saham turun, kita tetap wajib bayar cicilan. Ini cuma cocok buat orang yang udah jago investasi. Buat kebanyakan orang, lebih mirip judi daripada investasi.


Aku coba bayangin, kalau hutangku Rp 100 juta, apa bisa lunas dalam setahun sedangkan hasil panen jagung cuma Rp 20 juta kotor per panen? Hasilnya? Berat banget. Panen jagung umumnya 3 kali setahun. Bersihnya kira-kira Rp 12 juta per panen setelah dipotong biaya. Total bersih setahun cuma Rp 36 juta. Buat lunasi Rp 100 juta dalam setahun jelas nggak mungkin kecuali ada penghasilan tambahan besar.


Tapi kalau targetnya 3 tahun, masih realistis. Dengan Rp 12 juta bersih per panen dan disiplin nyisihin Rp 10 juta buat bayar hutang, dalam 9 kali panen (3 tahun) bisa terkumpul Rp 90 juta. Kalau ada usaha sampingan atau penghasilan lain buat kebutuhan sehari-hari, bisa tembus Rp 100 juta dan lunas dalam 3 tahun. Syaratnya, restrukturisasi hutang biar bunganya ringan, tambah penghasilan buat biaya hidup, dan hasil jagung murni buat cicilan.


Intinya, bebas hutang itu bukan mustahil. Dengan disiplin, strategi jelas, dan komunikasi baik sama pemberi pinjaman, pelan-pelan jalan keluar pasti ada. Jangan tergoda utang baru buat investasi berisiko. Fokus lunasi hutang lama dulu sambil pelan-pelan nambah penghasilan.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama